Judul Buku : Desain Besar dari Allah
Pengarang : Vaughan Edward Roberts
Penerbit : Literatur Perkantas
Tahun terbit : 2018
Ukuran : 15 x 23 (132 halaman)
ISBN : 978-602-0904-43
Harga : Rp55.000,00
Tentang Penulis
Vaughan Roberts adalah gembala jemaat di St. Ebbe’s Church, Oxford, Inggris. Ia juga adalah seorang pembicara terkenal di Spring Harvest dan seorang anggota pendiri “9:38” yang mendorong orang untuk mempertimbangkan pelayanan waktu penuh Injil.
Isi Buku
Pada dasarnya, ilmu pengetahuan timbul akibat keingintahuan manusia dalam meningkatkan pemahaman dari berbagai segi kenyataan sehingga menghasilkan penjelasan yang logis akan banyak hal tentang dunia ini. Bukan hanya itu, ilmu pengetahuan menyajikan informasi tentang bagaimana setiap hal dapat bekerja dengan melakukan observasi dan eksperimen.
Namun, sampai saat ini ilmu pengetahuan tidak dapat menjawab perihal pertanyaan besar seputar makna dan moral. Ketika ilmu pengetahuan diam, maka di sanalah Allah berbicara. Ia memberi jawaban-jawaban yang tidak pernah ditemukan oleh siapapun, bahkan seorang pakar ilmu sekalipun. Secara keseluruhan, Alkitab menjelaskan ada empat tema besar yang Allah kerjakan untuk dunia ini, yakni; penciptaan, kejatuhan, penebusan, dan ciptaan baru.
Berpijak pada arah penciptaan, Vaughan Roberts membahas secara komprehensif perihal gambaran utuh mengenai kebenaran tentang Allah yang bertabrakan langsung dengan pemikiran orang pada masa sekarang dan desain-desain-Nya untuk manusia terkait bumi, seks, dan kerja. Menariknya, buku ini dibuka dengan pemahaman bahwa manusia tidak mampu memahami Allah dengan kemampuan akalnya, tetapi Allah yang besar dan agung itu tidak pernah membiarkan manusia berada dalam ketidaktahuan akan Dia. Justru, Ia berbicara melalui firman-Nya (Alkitab) agar manusia dalam segala keterbatasannya dapat mengenal Dia.
Buku ini menjelaskan, manusia cenderung menilai Allah melalui ilmu pengetahuan atau pemikiran-pemikiran yang sudah berkembang dari abad terdahulu. Pengenalan inilah yang salah, Vaughan membagi menjadi tiga kebenaran tentang Allah melalui penggalian Alkitab yang mendalam, khususnya pada Kejadian pasal 1 dan 2. Penulis tidak semata-mata memberikan pendapatnya, melainkan menggali pula dari pernyataan-pernyataan para cendekiawan.
Pada bab 1, penulis memberikan penjelasan yang lengkap dan mudah dipahami, sangat menarik, dan menantang pembaca untuk lebih lagi mendalami kebenaran Allah dan seputar pertanyaan makna dan moral. Bukan hanya itu, penulis menambahkan satu bagian penting yang sering dilupakan oleh manusia, yakni ibadah.
Menarik kembali untuk dikutip, penulis menunjukkan eksistensi ibadah dalam tatanan hidup manusia, “Karena kita adalah orang-orang yang dicipta oleh Allah, maka kita adalah milik-Nya. Satu-satunya respons kita yang benar adalah: mengaku Dia sebagai Tuhan dan beribadah kepadaNya… kita semua perlu menyembah sesuatu. Jika kita berbalik dari Allah yang benar yang telah menciptakan kita, maka kita akan merasakan kehampaan hidup….”
Di bab 2 yang berjudul “Desain Allah untuk Manusia,” Vaughan memberi perenungan kepada pembaca perihal eksistensi manusia dalam tatanan kehidupan dengan pertanyaan yang menarik untuk dijawab oleh pembaca, “Apa artinya seorang manusia?” Penulis sangat terstruktur di bab 2 ini, terbukti ketika ia menjelaskan eksistensi manusia. Dimulai dari manusia adalah makhluk ciptaan, makhluk bertubuh, dan makhluk seksual. Penulis pun juga memberikan pemahaman kepada pembaca bahwa manusia diciptakan Allah memiliki martabat luhur, sehingga semua manusia berharga dan pantas. Di sini membuktikan penulis paham seringkali beberapa orang mengalami rasa rendah diri dari orang lain. Dari sudut pandang pembaca, penulis secara tidak langsung membangun kepercayaan diri manusia.
Dalam bab 3 (Desain Allah untuk Bumi), penulis membuka pemaparannya dengan krisis lingkungan. Penulis menantang pembaca untuk lebih peka, bahwa Allah menciptakan bumi ini sebagai tempat tinggal untuk makhluk hidup dan haruslah dijaga, bukan dirusak. Penulis menguraikan secara lengkap dunia yang diciptakan Allah melalui sisi pandang yang baik. Tidak lupa pula, penulis menguraikan dua tugas utama manusia, yaitu: mengusahakan dan memelihara bumi.
Selanjutnya, penulis lebih rinci desain-Nya yang besar untuk seks dan perkawinan. Seringkali manusia berpikir, bahwa seks itu sesuatu yang kotor dan Allah tidak mengizinkannya, tetapi Vaughan kembali memberikan pemahaman secara mendalam tentang seks dan perkawinan. Dimulai dengan revolusi seks dan Allah itu adalah untuk seks. Sejenak, dari sudut pembaca kalimat itu sangat rancu. Namun, Vaughan menjelaskannya dengan terampil maksud tujuannya dan pemahaman betapa penting perkawinan yang Allah sediakan. Bukan hanya itu, pada bab selanjutnya, Allah memberikan desain-Nya untuk kerja dengan memahami kerja hanyalah untuk Tuhan bukan tujuan hidup yang sesungguhnya.
Kelebihan dan Kelemahan Buku
Buku ini terlihat sangat terstruktur dan tertata, serta memberikan rangkuman yang singkat dan pertanyaan reflektif perihal pemahaman Alkitab. Ini sangat memudahkan pembaca untuk bukan sekedar membaca, tetapi juga memahami Alkitab. Buku ini telah mengisi kekosongan tentang desain Allah secara utuh dan mendalam. Sayangnya, di beberapa titik ada kata atau kalimat yang agaknya sulit dimengerti oleh kaum awam, sehingga beberapa bagian kurang bisa dimengerti maksudnya.
Dituliskan oleh Destri Meirantry, pemenang Lomba Resensi 2018 yang diselenggarakan oleh Majalah Dia dan Literatur Perkantas