Venny Amelia Wongso:
Pilkada dan Peran Kita

Negara demokrasi seperti Indonesia tentulah tidak asing dengan istilah Pemilihan Umum (Pemilu), tak terkecuali Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) yang tahun ini akan digelar serentak pada tanggal 27 Juni. Sebanyak 171 daerah yang terdiri dari 17 provinsi, 39 kota, dan 115 kabupaten akan menyelenggarakan Pilkada.

Sebagai seorang warga Negara yang baik, kita tentunya perlu berpartisipasi dalam memastikan terlaksananya Pilkada yang jujur dan aman. Sedapat-dapatnya, kita menggunakan hak pilih kita dan menjaga keamanan maupun ketertiban, sebelum dan sesudah pencoblosan.

 

Peran serta masyarakat

Di alam demokrasi, masyarakat memiliki andil yang besar dalam menentukan masa depan suatu wilayah. Pertanyaannya adalah, apa peran masyarakat secara nyata yang bisa menjadi satu kebiasaan yang membudaya di lingkungan kita untuk terlibat dalam pesta demokrasi ini?

Pertama, kita dapat menggunakan hak suara kita dengan baik (tidak golput) ataupun tidak “menjual” hak suara kita kepada kandidat yang melakukan politik uang, yang biasa disebut sebagai “serangan fajar”. Pada umumnya, masyarakat Indonesia memahami hal ini, namun dalam kenyataannya, sebagian masyarakat di beberapa wilayah atau daerah pelosok masih perlu diedukasi tentang pentingnya penggunaan hak suara ini.

Kedua, kita bisa bekerja sama dengan para pemerintah setempat untuk mengawasi dan menciptakan suasana yang aman dalam pesta demokrasi ini. Keterlibatan kita dengan aparat, tim sukses, dan penyelenggara pemilu dapat menjadi satu kesatuan yang indah jika terlaksana dengan baik.

Ketiga, kita pun bisa menggunakan hak untuk dipilih secara bertanggung jawab.  Janganlah takut untuk mengambil peran dalam bangsa ini. Negara ini membutuhkan orang-orang yang siap untuk menjadi pemimpin yang benar, berintegritas dan merakyat.

Keunikan Indonesia yang terdiri dari banyak provinsi membuat pengawasan Pilkada serentak menjadi sorotan khalayak. Kita pun perlu berpartisipasi di dalamnya.

 

Peran orang Kristen dalam Pilkada

Berpartisipasi dalam Pilkada adalah salah satu bentuk usaha kita sebagai orang Kristen dalam mengusahakan kesejateraan kota di mana kita berada. Dalam Yeremia 29:7, Allah memerintahkan kepada orang buangan di Babel untuk mengusahakan kesejahteraan Babel, karena dengan demikian mereka juga mengusahakan kesejahteraan mereka sendiri. Dan lebih daripada itu, mereka bahkan diperintahkan untuk berdoa bagi kota mereka.

Sebagai orang Kristen di Indonesia, kita bukanlah orang-orang “buangan”. Status kewarganegaraan kita jelas: Indonesia. Oleh karena itu, sudah menjadi tanggung jawab kita untuk mengusahakan kesejahteraan kota di mana kita berada dan berdoa bagi kota kita.

Orang Kristen di Indonesia patut bersyukur karena negara memberikan ruang berpartisipasi. Dalam pesta demokrasi ini, kita bisa memberi sumbangsih kritis bagi pelaksanaan Pilkada. Kita juga dapat menjadi tim sukses dari paslon di Pilkada sekaligus menjadi pengamat yang terus mengusahakan terciptanya Pilkada yang jujur, adil, aman, dan tertib.

Pemantauan penyelenggaraan Pilkada juga bisa menjadi pilihan untuk berpartisipasi. Kita bisa ikut memantau pengadaan dan pendistribusian perlengkapan pemungutan dan perhitungan suara. Kita juga dapat turut mengawasi pemungutan dan perhitungan suara, hingga rekapitulasi hasil suara.

Jangan menjadi orang Kristen yang pasif, melainkan tunjukkanlah bahwa kita mengasihi kota dan negeri kita melalui partisipasi aktif dalam Pilkada. Tuhan memberkati Indonesia.

 

 

Sumber:

https://news.detik.com/berita/d-3479819/ini-171-daerah-yang-gelar-pilkada-serentak-27-juni-2018

https://infopemilu.kpu.go.id/pilkada2018

Tinggalkan sebuah komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *