Pribadi yang Bertindak
Kelihatannya, Lukas hendak mencatat bahwa dalam diri Zakheus memang ada sesuatu yang baik. Salah satu kebaikan Zakheus ialah dia pribadi yang bertindak. Dia tak gampang menyerah. Jika punya kehendak, dia akan berupaya sekuat tenaga agar mendapatkan yang dikehendakinya.
Catatan Lukas memang terkesan datar: “Ia berusaha untuk melihat orang apakah Yesus itu, tetapi ia tidak berhasil karena orang banyak, sebab badannya pendek. Maka berlarilah ia mendahului orang banyak, lalu memanjat pohon ara untuk melihat Yesus, yang akan lewat di situ.” (Luk. 19:3-4).
Namun, agaknya Lukas sendiri sadar bahwa peristiwa itu memang bukan peristiwa biasa. Mari kita bayangkan! Ketika hendak melihat Yesus, dia terhalang orang banyak yang berkumpul di sekitar Yesus. Mungkin saja, dia sedikit kesal waktu itu mengapa Tuhan memberinya tubuh yang pendek. Bisa jadi orang-orang yang mengenalinya sebagai pemungut cukai sengaja menghalang-halanginya agar tidak dapat melihat Yesus.
Mutungkah Zakheus? Jawabannya tidak! Mengeluhkah dia karena keberadaan tubuhnya? Pasti juga tidak! Dia tetap berusaha mencari jalan untuk bisa melihat Yesus. Tanpa malu-malu, Zakheus berlari mendahului rombongan itu dan memanjat pohon ara. Bisa jadi, tindakannya itu menjadi bahan tertawaan orang. Tetapi, tampaknya dia tidak peduli. Yang penting baginya ialah melihat seperti apakah Yesus itu?